Besi adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Besi terikat ke sel darah oleh protein yang disebut
hemoglobin (Hb). Kekurangan zat besi dalam tubuh disebut sebagai anemia
kekurangan zat besi (iron deficiency anemia) dan merupakan penyebab
utama anemia di Indonesia. Wanita sangat rentan terhadapnya karena kehilangan
darah melalui menstruasi yang terjadi setiap bulan, terutama jika menstruasinya
berat.
Gejala yang paling umum dialami adalah kelelahan, yang mengganggu kemampuan
untuk bekerja fisik, berpikir dan konsentrasi. Tahap awal
kekurangan zat besi biasanya asimtomatik atau hanya
dirasakan sebagai kelelahan.
Kekurangan zat besi dapat dicegah agar tidak menjadi anemia dengan
mengambil suplemen zat besi dosis rendah setiap hari. Kebutuhan zat besi
meningkat dua kali lipat selama kehamilan.
Untungnya, zat besi banyak ditemukan dalam berbagai makanan
meskipun memiliki profil penyerapan yang berbeda-beda. Zat besi pada
daging, unggas dan ikan cenderung diserap dua sampai tiga kali lebih efisien
daripada yang berasal dari tanaman. Konsumsi vitamin C bersamaan dengan
makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi.
Diet yang kaya sayuran dan daging yang memadai merupakan tindakan
dasar untuk mengatasi anemia kekurangan zat besi. Bila diet Anda
masih kurang zat besi atau kebutuhan Anda meningkat, misalnya ketika dalam
kehamilan, maka suplemen zat besi dapat membantu. Namun bersikaplah bijaksana
dalam mengambil suplemen zat besi, karena bila berlebihan dapat memberikan efek
samping yang buruk seperti susah buang air besar atau diare.
0 komentar:
Posting Komentar