Blog Info Mas Collagan

Mas Collagan adalah perpaduan murni antara kollagen (collagen hydrolisate) dan ekstrak pegagan (centella asiatica linn).

Blog Info Mas Collagan

Mas Collagan adalah perpaduan murni antara kollagen (collagen hydrolisate) dan ekstrak pegagan (centella asiatica linn).

Blog Info Mas Collagan

Mas Collagan adalah perpaduan murni antara kollagen (collagen hydrolisate) dan ekstrak pegagan (centella asiatica linn).

Blog Info Mas Collagan

Mas Collagan adalah perpaduan murni antara kollagen (collagen hydrolisate) dan ekstrak pegagan (centella asiatica linn).

Kamis, 18 Juni 2015

Manfaat Puasa Ramadhan untuk Kesehatan

Manfaat puasa Ramadhan untuk kesehatan begitu luar biasa. Puasa Ramadhan merupakan ibadah yang istimewa yang hanya datang setahun sekali yaitu di bulan Ramadhan selama sebulan penuh. Selain menjadi moment yang ditunggu-tunggu, puasa pada bulan Ramadhan juga mendatangkan banyak hikmah dan bermanfaat untuk kesehatan.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Puasa juga sering dikaitkan dengan proses detoksifikasi atau proses pengeluaran zat sisa/racun dari dalam tubuh. Apalagi jika dilakukan selama satu bulan penuh, tentu akan sangat baik bagi kesehatan tubuh kita. Apa saja manfaat berpuasa untuk kesehatan tubuh kita? Berikut ulasannya.



Manfaat puasa Ramadhan

Meningkatkan fungsi otak
Ketika berpuasa, neurotropik yang diturunkan dari otak akan mengalami peningkatan. Dengan begitu, tubuh akan memproduksi sel otak lebih banyak dari biasanya sehingga kinerja otak juga akan semakin meningkat. Orang yang berpuasa juga mengalami penurunan hormon kortisol yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, hal ini akan menurunkan tingkat stres yang dialami.

Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh
Berdasarkan penelitian, orang yang berpuasa akan mengalami penurunan kadar kolesterol jahat di dalam darah. Dengan menurunnya kadar kolesterol, maka dapat mengurangi risiko akan penyakit jantung maupun stroke. Terlebih bagi mereka yang menjalani program diet sehat, dengan berpuasa akan mudah menurunkan tingkat kolesterol.

Menetralkan racun
Manfaat puasa Ramadhan untuk kesehatan juga berperan untuk menetralkan racun dalam tubuh. Selama berpuasa, tubuh akan melakukan detoksifikasi atau mengeluarkan racun dari sistem pencernaan. Saat tubuh menggunakan cadangan lemak untuk membentuk energi, cadangan lemak akan membakar setiap racun berbahaya yang ada di dalam tubuh.

Meningkatkan sistem kekebalan
puasa meningkatkan kekebalan tubuh
Berpuasa juga dapat membuat tubuh lebih sehat dan kebal terhadap penyakit. Saat berpuasa, mengalami peningkatan limfosit, bahkan hingga 10 kali lipat. Hal ini tentu akan sangat baik bagi tubuh sehingga tubuh kebal dari serangan virus. Berpuasa akan menjadikan tubuh lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit.

Terhindar dari kebiasaan buruk
Puasa merupakan ibadah yang mulia, sebab dengan berpuasa kita juga akan menghindarkan kebiasaan buruk yang kerap dilakukan. Kebiasaan buruk yang bisa merusak kesehatan di antaranya adalah merokok atau mengonsumsi cemilan yang tak sehat. Selama menjalani puasa, kita akan terhindar dari kebiasaan buruk tersebut dan menjalani pola hidup yang lebih teratur.

Mengontrol berat badan
Puasa juga memiliki manfaat untuk mengontrol berat badan. Sebab, ketika menjalani puasa sebulan penuh pola makan akan lebih teratur dan terjaga. Tak perlu menjalani diet yang berlebihan, cukup makan dan minum seadanya ketika sahur dan berbuka Anda yang memiliki berat badan berlebih juga akan mengalami penurunan.

Menjadikan ginjal lebih sehat
Manfaat puasa Ramadhan untuk kesehatan tubuh juga bisa menyehatkan ginjal. Ginjal berperan sebagai penyaring zat berbahaya yang berasal dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Fungsi ginjal akan lebih maksimal jika kekuatan osmosis urin dalam tubuh mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Pada saat berpuasa, kekuatan osmosis dalam urin dapat tercapai sehingga fungsi ginjal akan lebih maksimal dan sehat.

Cegah diabetes
Puasa juga bisa mencegah penyakit diabetes yang merupakan penyakit berbahaya. Diabetes disebabkan akibat kadar gula yang tinggi di dalam tubuh. Saat berpuasa, maka kita bisa mengontrol asupan makanan manis yang masuk ke dalam tubuh.

Manfaat puasa Ramadhan untuk kesehatan yang dilakukan pada bulan Ramadhan begitu banyak. Agar selama berpuasa sebulan penuh tubuh tetap sehat, silakan baca Cara Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan. Selamat berpuasa, dan jangan lupa niati dengan ikhlas.
 
sumber : manfaatpuasa.com

Cara Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan

Cara menjaga kesehatan saat puasa Ramadhan sangat penting. Sebab banyak terjadi perubahan pola hidup ketika memasuki bulan puasa, dari pola tidur hingga pola makan. Karena puasa pada bulan Ramadhan wajib hukumnya bagi umat Islam, kita juga harus selalu menjaga kesehatan. Jika kita sampai melalaikan kesehatan selama berpuasa, bisa-bisa malah jatuh sakit ketika hari raya tiba. Banyak orang yang kurang sehat setelah puasa karena mereka menjalani pola hidup yang kurang baik. Padahal, jika dilakukan dengan benar, puasa Ramadhan justru akan mendatangkan banyak manfaat untuk kesehatan.

Cara menjaga kesehatan saat puasa di bulan Ramadhan menjadi penting agar kegiatan sehari-hari bisa berjalan normal seperti biasa. Karena itu, terapkan pola yang sehat di bulan yang suci ini. Cara yang paling penting untuk menjaga tubuh tetap bugar pada bulan puasa yaitu dengan menerapkan pola makan yang baik pada saat sahur maupun berbuka. Jika kita menjalani pola makan yang sehat, maka tubuh akan tetap bugar meskipun sedang puasa.

Tips bugar selama puasa

Menu sahur dan berbuka yang sehat
Sangat penting untuk memilih menu makanan sahur dan buka puasa yang menyehatkan. Buatlah daftar menu untuk mempermudah ketika akan menentukan apa yang akan dikonsumsi saat buka puasa maupun makan sahur. Yang jelas kita harus memasukkan jenis-jenis makanan yang bergizi tinggi pada menu makanan saat puasa. Jangan pernah mengonsumsi junkfood baik ketika berbuka maupun sahur. Anda juga tak boleh terlalu banyak minum es ketika berbuka. Meskipun minuman dingin sangat nikmat untuk disantap ketika berbuka, namun es dapat membuat sistem pencernaan dan sirkulasi darah bekerja semakin lambat. Karena itu banyak orang yang merasa pusing setelah minum es, terlebih setelah perut kosong selama seharian.

Minum air putih yang cukup
Minum air putih juga bisa menjadi cara menjaga kesehatan saat puasa di bulan Ramadhan agar tubuh tetap bugar. Saat berpuasa, tubuh akan banyak kehilangan cairan dan akan mengalami dehidrasi. Karena itu, selama waktu berbuka sampai sahur kita harus banyak minum air putih agar kebutuhan cairan bisa tergantikan. Hindari mengonsumsi minuman energi, lebih baik minum air kelapa yang alami untuk mengembalikan stamina tubuh. Air kelapa memiliki banyak khasiat untuk kesehatan sehingga sangat baik diminum saat berbuka.

Makan sayur dan buah
Selama puasa Anda juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin. Vitamin yang baik bagi tubuh bisa didapat dengan mengonsumsi buah dan sayur saat buka maupun sahur. Makan buah dan sayur akan memberikan banyak energi selama berpuassa. Anda juga tidak diperbolehkan tidur setelah makan sahur karena akan memperlambat metabolisme. Selain itu, hindari juga minum soda dan kopi terlalu banyak karena bisa memperburuk kesehatan.

Cukup tidur
Selama bulan Ramadhan mungkin kita akan mengalami kurang tidur. Sebab banyak aktifitas yang dilakukan pada malah hari seperti harus bangun untuk makan sahur. Tetapi, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan tidur yang berkualitas. Karena itu aturlah waktu tidur Anda sebaik mungkin. Jika sempat, usahakan untuk tidur pada siang hari agar tubuh lebih segar.

Tetap berolahraga
Di bulan Ramadhan ketika menjalani puasa kita juga tetap harus menjalani olahraga. Olahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan sekaligus akan membuat tubuh bugar selama berpuasa. Olahraga bisa memperlancar peredaran darah, melancarkan sirkulasi oksigen dalam tubuh dan melancarkan metabolisme. Dengan menjalani olahraga saat puasa, maka tubuh akan tetap sehat dan bugar.

Cara menjaga kesehatan saat puasa di bulan Ramadhan ini semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Dengan menjalani puasa sehat, maka ibadah yang kita jalani juga akan terasa menyenangkan.

sumber : manfaatpuasa.com

Rabu, 10 Juni 2015

Efek Kekurangan Zat Besi

Besi adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Besi terikat ke sel darah oleh protein yang disebut hemoglobin (Hb). Kekurangan zat besi dalam tubuh disebut sebagai anemia kekurangan zat besi (iron deficiency anemia) dan merupakan penyebab utama anemia di Indonesia. Wanita sangat rentan terhadapnya karena kehilangan darah melalui menstruasi yang terjadi setiap bulan, terutama jika menstruasinya berat.

Gejala yang paling umum dialami adalah kelelahan, yang mengganggu kemampuan untuk bekerja fisik, berpikir dan konsentrasi. Tahap awal kekurangan zat besi biasanya asimtomatik atau hanya dirasakan sebagai kelelahan.

Kekurangan zat besi dapat dicegah agar tidak menjadi anemia dengan mengambil suplemen zat besi dosis rendah setiap hari. Kebutuhan zat besi meningkat dua kali lipat selama kehamilan.

Untungnya, zat besi  banyak ditemukan dalam berbagai makanan meskipun memiliki profil penyerapan yang berbeda-beda. Zat besi pada daging, unggas dan ikan cenderung diserap dua sampai tiga kali lebih efisien daripada yang berasal dari tanaman. Konsumsi vitamin C bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

Diet yang kaya sayuran dan daging yang memadai merupakan tindakan dasar untuk mengatasi anemia kekurangan zat besi. Bila diet Anda masih kurang zat besi atau kebutuhan Anda meningkat, misalnya ketika dalam kehamilan, maka suplemen zat besi dapat membantu. Namun bersikaplah bijaksana dalam mengambil suplemen zat besi, karena bila berlebihan dapat memberikan efek samping yang buruk seperti susah buang air besar atau diare.

Selasa, 09 Juni 2015

NYERI SENDI AKIBAT REMATIK

NYERI SENDI AKIBAT REMATIK
Penyakit rematik (rheumatoid arthritis) merupakan suatu penyakit di mana terjadi proses peradangan pada selaput bagian dalam kapsul pembungkus sendi, sehingga sendi membengkak dan terasa nyeri. Penyakit rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi, khususnya sendi-sendi kecil di daerah pergelangan tangan dan jari-jari.

ISTILAH penyakit rematik telah sedemikian populer di kalangan masyarakat awam, sehingga hampir semua keluhan nyeri sendi dianggap sebagai penyakit rematik. Penyebab lain yang sering dikaitkan dengan keluhan nyeri adalah asam urat. Pada kenyataannya, anggapan tersebut keliru, karena kedua penyakit tersebut, yaitu penyakit rematik dan asam urat, hanya menjadi penyebab sebagian kecil dari keluhan nyeri sendi yang banyak dialami oleh manusia selama hidupnya.

Penyebab terbanyak adalah pengapuran sendi atau osteoartritis (yang pernah dikupas oleh penulis di Harian Suara Merdeka pada tanggal 31 Juli 2008). Penyakit rematik berbeda dengan pengapuran sendi (osteoartritis) di mana pada pengapuran sendi terjadi penipisan lapisan tulang rawan sendi, sehingga ujung tulang pembentuk sendi saling bergesekan secara langsung tanpa lapisan tulang rawan dan terasa nyeri. Penyakit rematik cenderung mengenai sendi-sendi kecil di daerah jari-jari dan pergelangan tangan, meskipun adakalanya mengenai sendi siku, bahu, pergelangan kaki dan lutut. Sementara pengapuran sendi lebih banyak mengenai sendi besar seperti lutut dan pinggul. Selain itu, penyakit rematik hampir selalu menyerang sendi secara simetris (yaitu sisi kanan dan kiri) dan mengenai tiga atau lebih secara bersamaan. Pengapuran sendi pada umumnya hanya mengenai satu sendi saja, misalnya lutut tanpa disertai nyeri pada sendi yang lain.

PENYEBAB
Untuk memahami penyebab penyakit rematik, perlu diketahui bahwa tubuh manusia memiliki sistem pertahanan terhadap bakteri dan virus, yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi beredar di dalam aliran darah dan dibentuk oleh sel-sel darah putih sebagai respon terhadap masuknya bakteri atau virus ke dalam tubuh manusia.

Pada orang normal, antibodi tersebut berfungsi membunuh bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi. Pada orang yang menderita penyakit rematik, antibodi yang dibentuk oleh tubuh dengan tujuan membunuh bakteri dan virus tersebut justru secara keliru menyerang balik ke tubuh orang tersebut. Bagian tubuh yang diserang oleh antibodi tersebut adalah lapisan dalam kapsul pembungkus sendi, yang disebut lapisan sinovium.

Serangan antibodi tersebut menyebabkan lapisan sinovium meradang, sehingga sendi membengkak dan terasa nyeri. Peradangan sinovium menyebabkan produksi cairan sendi bertambah banyak sehingga membuat sendi bertambah bengkak dan nyeri.

Sampai sekarang tidak diketahui secara pasti mengapa pada orang yang menderita penyakit rematik antibodi justru salah sasaran mengenai tubuh sendiri. Serangan antibodi terhadap tubuh sendiri seperti yang terjadi pada penyakit rematik ini dapat diibaratkan seperti sebuah pemberontakan atau kudeta di sebuah negara. Tentara yang dibentuk untuk mempertahankan kedaulatan suatu negara justru berbalik menyerang negaranya sendiri.

Penyakit rematik dapat mengenai semua lapisan usia, mulai dari anak-anak sampai orang tua. Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit rematik, yaitu:

(1) wanita memiliki risiko 2-3 kali lebih besar dibanding laki-laki;
(2) kelompok usia 40-60 tahun paling tinggi risikonya menderita penyakit rematik;
(3) jika di dalam sebuah keluarga ada yang menderita penyakit ini. dan
(4) merokok.

GEJALA
Pada stadium awal, penyakit rematik biasanya mengenai sendi-sendi berukuran kecil di daerah pergelangan tangan dan jari-jari. Ada tiga sendi yang paling sering terserang, yaitu
(1) sendi pangkal jari-jari tangan,
(2) sendi buku-buku jari tangan bagian atas, dan
(3) sendi pangkal jari-jari kaki. Pada stadium awal, jari-jari tersebut terasa kaku pada pagi hari sebagai akibat penumpukan cairan di dalam sendi karena peradangan lapisan sinovium. Setelah digerak-gerakkan, kekakuan sendi-sendi tersebut biasanya berkurang.

Selain kaku, sendi-sendi tersebut juga membengkak, terasa nyeri, hangat dan acapkali tampak kemerahan. Rasa nyeri dan kaku dapat sedemikian berat sehingga gerakan sendi terbatas dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tanpa pengobatan yang tepat, peradangan lapisan sinovium sendi yang terjadi selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kerusakan permukaan tulang rawan sendi jari-jari tangan dan mengakibatkan cacat yang permanen. Jari-jari menjadi bengkok dan bergeser arahnya ke sisi jari kelingking.

Selain ketiga sendi tersebut, penyakit rematik juga dapat mengenai sendi pergelangan tangan, siku, bahu, lutut, pergelangan kaki, serta tulang leher dan rahang, meskipun lebih jarang dan berbeda-beda untuk setiap penderita.. Perlu diingat bahwa penyakit rematik tidak pernah hanya mengenai satu sendi saja, tetapi paling sedikit menyerang tiga sendi dalam waktu bersamaan. Nyeri sendi yang hanya dialami pada satu sendi saja tidak mungkin disebabkan oleh penyakit rematik.

Keluhan kaku, nyeri dan bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin lama semakin berat, tetapi adakalanya hanya berlangsung selama beberapa hari dan kemudian sembuh dengan pengobatan. Namun demikian, kebanyakan penyakit rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan kaku dan nyeri sendi pada penyakit rematik adakalanya disertai oleh perasaan mudah lelah.

Selain menyerang kapsul pembungkus sendi, pada sekitar 15% penderita, penyakit rematik juga dapat menyebabkan kelainan pada bagian tubuh lain, seperti kulit, mata dan paru-paru. Di daerah kulit siku dan tumit dapat terbentuk benjolan yang disebut sebagai nodul subkutan, pada paru-paru dapat terjadi fibrosis (pembentukan jaringan parut) yang dapat menganggu fungsi paru-paru, sementara kornea mata dapat mengalami peradangan yang disebut keratokonjungtivitis sika.

Menentukan seseorang menderita penyakit rematik bukan hal yang mudah, seperti memastikan penyakit pengapuran sendi yang dapat mudah terlihat jelas dengan foto Rontgen sendi yang terserang. Oleh karena itu, pada tahun 1987 American College of Rheumatology menetapkan kriteria sebagai pedoman diagnosis penyakit rematik sebagai berikut:

1. Kekakuan di waktu pagi pada atau di sekitar sendi yang berlangsung satu jam atau lebih sebelum
    mengalami perbaikan maksimal.
2. Pembengkakan pada tiga sendi atau lebih.
3. Pembengkakan sendi pangkal jari-jari tangan, sendi buku-buku jari tangan bagian atas, atau pergelangan
    tangan.
4. Pembengkakan sendi harus simetris mengenai sisi kanan dan kiri.
5. Benjolan di bawah kulit (nodul subkutan).
6. Tes faktor rematik yang positif di dalam darah.
7. Erosi dan/atau pengeroposan tulang di sekitar sendi-sendi jari-jari dan/atau pergelangan tangan.
Untuk memastikan diagnosis penyakit rematik harus ditemukan 4 dari 7 kriteria tersebut pada seseorang dan kriteria nomer 1-4 harus telah berlangsung paling sedikit selama 6 minggu.

Untuk menetapkan diagnosis penyakit rematik, selain pemeriksaan fisik terhadap sendi yang meradang, juga perlu dilakukan pemeriksaan foto Rontgen dan pemeriksaan darah. Tujuan pemeriksaan darah adalah untuk menemukan suatu jenis antibodi yang disebut faktor rematik. Perlu diketahui bahwa tidak semua penderita penyakit rematik memiliki antibodi tersebut, sebaliknya tidak semua orang yang mempunyai antibodi faktor rematik di dalam darahnya pasti menderita penyakit rematik, karena ada beberapa penyakit lain yang juga menyebabkan terbentuknya antibodi tersebut di dalam darah.

Menyimak ketatnya kritera di atas, dapat dikatakan bahwa tidaklah gampang menetapkan diagnosis penyakit rematik pada seorang penderita. Oleh karena itu, kebiasaan (yang keliru) dari sebagian masyarakat awam (dan bahkan beberapa dokter) yang dengan mudah menghubungkan keluhan nyeri sendi dengan penyakit rematik merupakan keadaan yang merugikan karena dapat berakibat salah diagnosis dan salah pengobatan terhadap keluhan nyeri sendi yang sebenarnya sama sekali tidak disebabkan oleh penyakit rematik.

(sumber suara mardeka)